Bismillah walhamdulillah.
Semalam seperti malam-malam sebelumnya saya update berita terbaru di vivanews dan Republika Online. Berawal dari berita yang lagi hangat-hangatnya, masalah Gubernur Jakarta yang baru Jokowi kemudian terorisme di Poso. Bosan berita yang termuat di VivaNews itu-itu saja, lanjut ke Republika. Setelah membaca berita utama seputar haji dan sebagainya, saya tertarik membaca berita tentang pornografi. Terus membaca berita-berita terkait, sampai saya ketemu berita tentang Remaja Negeri Jiran Yang Keranjingan Surfing Situs Cerita Porno.
Pertama kali baca dari judulnya, hati kecil saya berkata "Kenapa jauh-jauh ke Malaysia, di Indonesia sendiri dengan mudah kita dapatkan Cerita-cerita saru''. Dan benar,setelah saya baca lebih lanjut,tertulis
"Seorang pelajar sekolah menengah Rosli (15) seperti dikutip Harian Metro yang terbit di Kuala Lumpur, Rabu mengatakan, dia dan banyak lagi teman-temannya suka membaca cerita porno yang diunggahnya dari sebuah laman asal Indonesia karena bahasa yang digunakan mudah dipahami.
Pertama kali baca dari judulnya, hati kecil saya berkata "Kenapa jauh-jauh ke Malaysia, di Indonesia sendiri dengan mudah kita dapatkan Cerita-cerita saru''. Dan benar,setelah saya baca lebih lanjut,tertulis
"Seorang pelajar sekolah menengah Rosli (15) seperti dikutip Harian Metro yang terbit di Kuala Lumpur, Rabu mengatakan, dia dan banyak lagi teman-temannya suka membaca cerita porno yang diunggahnya dari sebuah laman asal Indonesia karena bahasa yang digunakan mudah dipahami.
Menurut dia, ada ratusan cerita porno berikut gambar yang bisa dibaca di laman tersebut melalui telepon genggam.
"Dengan bayaran internet 17 ringgit per minggu tidak sukar untuk memasuki laman terkait hanya dengan memasukkan perkataan tertentu dalam bahasa Indonesia sebagai kata kunci," katanya.
Rosli mengaku, cerita porno dari Indonesia lebih disukai remaja dan pelajar seumuran dia karena bahasa yang digunakan lebih mudah dipahami.
"Kami tidak perlu pergi ke toko buku untuk mencari majalah, tapi hanya memerlukan waktu sekitar 30 detik untuk membuka laman tersebut setelah kita membuat bayaran," ujarnya."
Apa solusinya???Sampai saat ini hal ini belum ada jalan keluarnya
Mari kita mulai dari diri kita sendiri..
yupss untungnya di negeri kita situs2 gitu udah kena razia :)
ReplyDeletehehehe,,tapi masi banyak looh yang ngga kerajia..
Deletesay no to porn
ReplyDeleteyoi,,, :)
Deleteterima kasih gan,,ditunggu kunjungan2 berikutnya,,,,
ReplyDeletetes
ReplyDeletesada
Deletewahhh lau bisa jangan sampai lah.... blogger Indonesia melihat sperti itu...
ReplyDelete